[Book Review] Ketika Sang Kematian Diusik dalam Novel Pesan di Cabaca



[Book Review] Ketika Sang Kematian Diusik dalam Novel Pesan di Cabaca -- Kematian tidak pernah memberi kabar. Ia selalu datang dalam bentuk ketiba-tibaan. Namun, hal berbeda harus dialami Joshua. Sebelum menghadapi kematian, ia selalu mendapat pesan. Mungkin sebagian dari kita akan berpikir, "Bukankah itu hal yang bagus? Kita jadi bisa bersiap-siap, kan?" Sayangnya, hal itu tentu tidak seindah kedengarannya. Kengerian dimulai saat Joshua mendapat sebuah pesan WhatsApp misterius yang dengan jelas mengabarkan kematian putri semata wayangnya. Dalam bab 1 novel Pesan karya Astrid Savitri, kamu akan disodori dengan pesan ini:


pesan WhatsApp misterius pertama


Pesan misterius tersebut diterima Joshua tepat beberapa menit sebelum sebuah kecelakaan yang merenggut nyawa Aya, putrinya, terjadi. Meski telah mendapat peringatan, kematian tetap tak dapat terhindarkan. Aya tewas dalam sebuah kecelakaan tragis yang melibatkan truk crane dan beberapa mobil di dekatnya.


Setelahnya, Joshua sempat mengalami depresi. Tak cukup sampai di situ, lelaki itu tak bisa menghindari pertengkaran dengan istrinya, Nisa, hingga nyaris bercerai. Beberapa hal yang sempat diusahakannya antara lain, curhat dengan sahabatnya yang juga pengacara, menemui psikiater, sampai menemui 'orang pintar'. Nahas, dua orang di antaranya harus dijemput 'sang kematian'. Polanya sama: dengan mendapat sebuah pesan misterius terlebih dahulu.

Niat hati saya ingin membeberkan konflik dan plotnya lebih lengkap. Tetapi setelah dipikir-pikir, jangan deh. Nanti jadi kurang gereget. Dari 3 bab pertama aja, kamu pasti udah mulai menerka-nerka soal siapa sih yang sebenarnya pengirim pesannya, ini kutukan atau bagaimana, dst. Novel digital pertama Mbak Astrid ini bisa dibaca gratis juga kok di Cabaca.id asal rajin menunaikan misi kerang seperti menulis komentar di tiap bab, kasih rating, share kode, buka peti harta karun, dan sebagainya.

Barisan Misteri yang Rapi


Hal yang saya sukai dalam novel ini adalah soal barisan misteri yang ditawarkannya. Segala sesuatunya seperti sudah diperhitungkan. Setiap kali Joshua sudah hampir mendapatkan penjelasan dari kegundahannya, datanglah misteri baru yang menuntut untuk dipecahkan. Saya gak bohong pas nulis review ini di Cabaca.

setiap tulis review bonus kerang!


Memang, intensitas ketegangan tidak langsung muncul di awal bab. Dari jumlah total 15 bab, mungkin ketegangan sejati (ceileeeh) setidaknya baru dimulai pada bab 7 karena memang di situlah jawabannya mulai dikeluarkan. Teknik ini--yang biasa saya sebut dengan teknik menebar remah-remah roti--patut ditiru kalau kamu sedang menulis genre horor, thriller, misteri, atau kisah detektif.


Baca Juga: [Book Review] Berpetualang bersama Aliran Waktu dalam Novel Time Aussicht di Cabaca


Beautiful Cliffhanger


Beberapa penulis di Cabaca sangat saya sarankan untuk mengakhiri babnya dengan cliffhanger ending. Apa itu cliffhanger ending? Cliffhanger ending adalah ending yang berfungsi untuk membuat pembaca kembali membaca lanjutannya. Biasanya hal ini mewujud pada sebuah adegan yang sedang sangat genting, sesuatu yang membahayakan karakter utama, tetapi saat itu juga, penulis memotongnya atau mengakhirinya.

Saya akan memberi sebuah contoh dengan mengutip salah satu penutup bab dalam novel Pesan.

novel Pesan di Cabaca.id


Mantul gak cara nutup babnya? Gimana gak bikin penasaran? Kayak gini pembaca masih harus nunggu 1 minggu lagi buat tahu apa yang sebenarnya terjadi pada Joshua atau sekadar tahu itu suara ponsel dari mana sedangkan disebutkan Joshua sengaja gak pakai ponsel (untuk menghindari teror pesan dari 'sang kematian').

Teknik ini biasanya digunakan pula pada serial drama, entah itu di streaming platform atau serial drama Korea, hehehe. Teknik ini bikin penonton udah pasti balik lagi pada episode berikutnya atau kalau doi udah punya episode lengkap, yah bikin doi lembur semalaman sih XD

Apakah cliffhanger ending ini bisa diterapkan pada semua genre? Atau hanya di genre yang membutuhkan ketegangan? Jawabannya, bisa di semua genre.

Gimana caranya ngasih cliffhanger ending pada novel romance?

Saya kasih contoh, misal ada seorang karakter utama perempuan yang ceritanya diselingkuhi. Di bab-bab sebelumnya ia sudah mendapat clue bahwa kekasihnya selingkuh, entah dari kecurigaannya sendiri maupun perkataan orang-orang di dekatnya. Namun, semua itu masih belum terbukti. Hingga suatu bab, si penulis membuat karakter utamanya akhirnya menangkap basah kekasihnya. Ia membuat adegan dengan latar apartemen milik sang kekasih di malam hari, dengan baju berserakan, lalu karakter utama menjerit, lalu... stop!

Baca Juga: [Book Review] Menghujat Pelakor Ala Novel Love Like Puzzle di Cabaca.id

Hentikan sampai di situ. Biarkan pembaca menerka-menerka, apa yang sedang dihadapi karakter utama. Kalau mau 'mengusili' pembaca, pada bab berikutnya penulis dapat membuat adegan yang berbeda, dalam artian, tidak memenuhi persangkaan pembaca. Misalnya, ternyata adik paling kecil dari si kekasih sedang mengubek-ubek pakaian untuk menghadiri acara prom, dst.

Kurang lebih begitulah review saya terhadap novel Pesan yang terbit di Cabaca. Maafkan kalau malah jadi memberi tips menulis novel singkat di sini, sementara saya sendiri hampir tidak pernah menulis novel belakangan ini, heuheu.

Untuk yang penasaran bagaimana cara baca novel gratis di Cabaca.id, kalian bisa cek postingan di Instagram Cabaca yang satu ini. Selamat mencoba dan selamat membaca!




A post shared by Akun Resmi Cabaca.id (@cabacaapp) on



Bacaan terbaik dan gratis untuk Indonesia ada di Cabaca.id, download aplikasinya di Play Store sekarang!



0 Komentar