Tidak semua hal yang berkaitan dengan anak harus dimiliki. Tidak semua yang dipajang di Mothercare harus dibawa pulang, apalagi kalau gak ada duitnya hahahaha. Terkadang menjadi ibu baru memang semenyilaukan itu. Itulah kenapa ibu muda adalah target market yang sempurna: sayang anak, peduli brand, punya daya beli (atau power minta duit suami).
Alasan Mengapa Sewa Seringkali (Mungkin) Lebih Baik
Meski kita sebagai ibu merasa membutuhkan beberapa perlengkapan bayi, ternyata ada juga kok perlengkapan bayi yang bisa sewa saja. Inilah beberapa alasan mengapa sebaiknya kita sebagai ibu muda perlu mempertimbangkan sewa daripada beli.
1. Tidak Terpakai Lama
Bayi tumbuh begitu cepat. Hari ini kita bahagia melihat dia mengoceh dan tengkurap sendiri. Besok kita akan melihatnya berlatih berjalan. Besoknya lagi kita akan melihatnya berlari mengejar anak kucing, dan seterusnya. Ada perlengkapan bayi yang mungkin hanya dibutuhkan dan dipakai 1-2 bulan saja bahkan sehingga sama sekali tidak masalah jika kita memasukkan opsi sewa perlengkapan bayi ketimbang membeli baru.
2. Tidak Berencana Menambah Anak
Sebuah benda mungkin kita harapkan untuk dipakai selama mungkin. Jika berencana untuk punya anak lagi, membeli perlengkapan bayi sendiri tentu bagus. Anak dan ibu happy, barangnya juga akan dirawat dan disimpan untuk dipakai sang adik. Beda ceritanya kalau parents tidak berencana memiliki anak lagi. Daripada membeli sesuatu, kemudian nganggur atau diberikan ke orang lain tidak ada yang menerima, bukannya ya udah mending sewa aja?
3. Tidak Punya Space yang Cukup
Yang tinggal di apartemen tentu tidak bisa seleluasa orang tua yang tinggal di rumah dengan sepetak halaman kecil. Ruang untuk penyimpanan barang akan jadi salah satu penentu untuk membeli perlengkapan bayi. Kalaupun duitnya ada buat beli, tapi gak punya tempat menyimpannya, agak sulit juga kan. Mengeliminasi hal-hal yang bisa disewa saja mungkin akan sangat membantu.
4. Mengalokasikan Dana untuk Keperluan Lain
Tidak semua orang tua punya budget yang cukup. Atau, kadang punya duitnya pun tidak merasa perlu membeli. Beberapa orang lebih memilih menerapkan prinsip cost per use ketimbang harga sebuah barang. Kalau penggunaan tidak akan terlalu sering, justru bikin cost per use tinggi. Jadi, sewa barang bayi, mungkin jadi pilihan tepat.
5. Bayi Mudah Bosan
Fun fact, bayi selalu menyukai hal baru. Bahkan, literally setiap waktu. Dia masih penasaran terhadap banyak hal, terutama benda-benda di sekitarnya. Hal ini jugalah yang bikin si bayi cepat bosan. Jadi, kalaupun si bayi tertarik terhadap sebuah benda di toko, bukan berarti kita sebagai orang tua harus membelikannya. Karena bisa jadi, satu minggu lagi, benda tersebut sudah dilupakan.
Perlengkapan Bayi yang Bisa Disewa Saja
Akui saja, tidak semua perlengkapan bayi harus kita beli. Namun, jika kamu bingung benda apa saja terkait bayi, yang sebaiknya disewa, berikut ini adalah beberapa rekomendasinya.
1. Mainan Bayi
sumber: alibaba.com |
sumber: id.carousell.com |
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bayi itu mudah bosan. Hari ini dia mau main mobil-mobilan, minggu depan dia mungkin lebih suka bermain bersama kucing tetangga. Lupakan mainan besar yang sulit untuk disimpan, seperti perosotan, mobil aki anak dengan remote, dan sejenisnya seperti di gambar. Bayi malah lebih suka main kardus dan botol bekas loh! Apa pun deh, selama mainnya sama orang tuanya :)
Buat kamu yang ingin menyewanya, tidak mahal juga kok. Bisa disewa harian ataupun mingguan.
2. Baby Bouncer
sumber: ruangmenyala.com |
Ketika bayi sudah mulai duduk, biasanya sudah tidak betah lagi ditidurkan dalam bouncer. Jadi, kalaupun ingin mencoba baby bouncer, bisa sewa saja.
3. Baby/Push Walker
Setahu saya, baby walker sudah tidak disarankan oleh dokter anak karena justru tidak membuat anak leluasa berlatih berjalan. Sebagai gantinya, kamu bisa cari push walker di tempat persewaan perlengkapan bayi. Mengapa ini direkomendasikan untuk disewa saja? Karena berlatih berjalan itu prosesnya gak lama. Paling lama, umumnya hanya 2 bulan saja. Selebihnya anak lebih suka eksplor sendiri, pegangan ke tembok, meja, kursi, atau ke benda-benda lain di sekitarnya.
4. Kursi Makan atau High Chair
sumber: shopee.co.id |
Item yang satu ini mungkin agak debatable ya karena berhubungan erat dengan budaya di rumah orang tua masing-masing. Saya pribadi hanya menyewa baby chair di dua bulan pertama anak dikenalkan MPASI. Selebihnya, ikut makan orang tuanya lesehan di lantai dengan meja kecil. Maklum, tidak tersedia ruang makan ala Nikita Willy hehehe. Selain itu, saya bukan ibu-ibu yang akan rajin membersihkan baby chair di setiap waktu. Syukurlah, anak saya terlalu aktif jadi memang tidak cocok pakai baby chair.
Mau beli aja? Bisa klik ini.
5. Food Processor, Warmer, dan Sterilizer
sumber: lazada.co.id |
Ini juga dibalikin lagi ke culture masing-masing. Saya pribadi gak pernah membedakan alat masak untuk masak MPASI dan masakan rumahan karena saya tahu, MPASI itu cuma bentar banget. Masuk umur 1 tahun sebisa mungkin bayi dibiasakan makan makanan yang dimakan orang tuanya. Blender dan kukusan biasa itu udah cukup banget buat keluarga kecil saya. Butuh alat steril? Tinggal rebus dalam panci dengan air mendidih, itu juga udah cukup. Masuk satu tahun, saya bahkan sudah gak melakukan sterilisasi. Tapi kalau orang tua yang kebetulan penasaran ingin mencoba alat-alat ini, mending sewa aja. Soalnya harga food processor yang bagusan ya harganya cukup menguras kantong.
Mau beli aja? Bisa klik ini.
Item ini debatable pasti hehehe. Kalau kebetulan orang tuanya berkendara dengan mobil dan cukup sering bepergian, saya sarankan banget untuk beli. Budgetnya emang lumayan, tapi kalau sering dipakai, apalagi bakal punya anak lagi, gak ada salahnya punya sendiri. Tapi kalau gak, sewa aja cukup atau minjam bekas punya saudara yang udah gak dipakai kayak saya. Kebetulan, anak saya tidak betah berlama-lama duduk di stroller. Jalan-jalan di mal pun anaknya lebih suka jalan sendiri. Kalau capek, lebih suka digendong. Jadilah, saya menjadi baby wearing mama selama 2 tahun lebih hehehe.
0 Komentar